Senin, 18 November 2013

KADO UNTUK IBU TERCINTA

MENCARI KADO UNTUK SEORANG IBU TERCINTA

S
eorang ibu barangkali merupakan figur terpenting bagi kita. Betapa besar pengorbanannya dan kesetiaannya dalam membimbing dan merawat kita dari kecil hingga besar. Wajah yang berkeriput dan rambut putih yang muncul di sela sela rambut indahnya mengingatkan kita sudah sejauh apa waktu yang telah dilaluinya bersama kita. Dan sudah merupakan kewajiban besar bagi anda untuk membalas semua kebaikannya. 

Kebanyakan remaja kini sangat gengsi untuk memberi atau meluapkan sikap sayang kepada seseorang yang sangat berjasa dalam hidup dari masing masing anak, yaitu seorang ibu. Tetapi dalam hari dari masing masing remaja pasti saying ingin memberikan kasih sayang bagaimanapun bentuknya, hanya saja mereka bimbang untuk meluapkan isi hatinya. Sebenarnya sangat simple bahwa kalian hanya perlu memberikan kado yang sederhana yang berguna bagi seorang ibu pun itu sudah sangat cukup baginya. Mungkin dimata orang lain itu tidak terlalu berharga tetapi bagi seorang ibu yang mendapatkan sebuah kado adalah hal yang sayang special baginya.  
Anda harus mencari sebuah kado untuk ibu anda tercinta. Bisa jadi untuk hari ulang tahunnya atau untuk merayakan hari ibu.
Karena telah lama bersikap mandiri, seorang ibu biasanya tidak ingin agar anak anaknya repot menyiapkan pesta ulang tahun atau merayakan hari ibu untuknya. Walau jauh di dalam hati, Ibu juga ingin agar anak anaknya ingat akan hari ulang tahunnya atau ingat akan hari ibu. Jadi, apa yang harus anda lakukan ? yang pasti adalah, anda harus mencari sebuah kado untuk ibu. Ibu biasanya tidak mementingkan apa yang anda beli. Apapun yang anda belikan pasti sangat berarti baginya.
Saya teringat ketika masih kecil dan tidak punya uang, saya mencoba merayakan hari ibu dengan cara yang unik. Saya mengupas sebuah jeruk dan menghiasnya di atas piring, lalu menghadiahkannya sebagai kado untuk ibu. Setelah puluhan tahun berlalu, ibu saya masih teringat akan kado tersebut. Hal ini artinya seorang ibu selalu menghargai usaha apapun yang dilakukan anaknya untuk membuatnya bahagia. Ia tidak akan meminta banyak kepada anaknya, namun ia berharap anaknya mengasihinya seadanya
Untuk membantu anda mencari kado untuk ibu anda, saya mencoba menyiapkan daftar produk ini untuk anda
1.  Kalung perhiasan dengan batu kelahirannya
2.  Buku resep makanan atau kue
3.  Satu set perangkat minum teh dari keramik
4.  Baju pesta
5.  Baju tidur
6.  Mesin pembuat jus atau es krim
7.  Kotak musik untuk menyimpan perhiasan
8.  Alat pemijat tubuh portabel
9.  Seikat bunga mawar hidup
10. Perlengkapan berkebun atau menanam bunga
11. Satu kotak perawatan kecantikan
12. Tiket wisata
13. Cangkir dengan foto ibu
14. Dvd olahraga atau yoga di rumah
15. Vacuum sealer pembungkus makanan
Mudah mudahan daftar di atas bisa membantu anda dalam memilih kado untuk ibu anda tercinta. Semoga anda menemukan apa yang ingin anda berikan dan bisa membahagiakan ibu anda.



Senin, 21 Oktober 2013

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, MOTIVASI dan PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI dari SOSOK SEORANG JOKOWI

PENDAHULUAN
KEPEMIMPINAN DARI SOSOK JOKOWI
Jokowi adalah seorang Pria Pengusaha kelahiran Surakarta tanggal 21 Juni 1961. Dia menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Gajah Mada, Fakultas Kehutanan. Kini dia tengah menjabat Walikota Solo, pada masa bakti kedua 2005 – 2015, bersama wakil yang karena kepopulerannya yang fenomenal.
Dengan kepemimpinannya dia menjungkir balikkan persepsi banyak orang tentang dirinya itu. Dengan penampilan yang apa-adanya, dia benar-benar telah mencengangkan banyak orang terutama dari kalangan pemerintahan dalam negeri.
Kepemimpinannya telah menembus aneka teori tentang bagaimana tata cara memerintah dan atau tata cara bertindak sebagai Pamong Masyarakat. Kemajuan yang sangat spektakuler kota Solo dengan Tag Line yang dipromosikannya sebagai   “Solo, the spirit of Java”  telah membangunkan banyak orang yang selama ini tertidur lelap dibawah aneka prosedur birokrasi yang sangat menghambat kemajuan.
Dia tampil dengan keterbukaan yang sangat luar biasa, karena berani tampil dengan menempatkan dirinya sebagai Walikota yang benar-benar Pamong, pemimpin yang benar-benar “melayani”. Jokowi tidak membuat kata melayani sekedar sebagai jargon belaka, namun benar-benar menghayatinya secara mendalam.
Menurut jokowi kepemimpinan adalah “mempengaruhi”.
KOMUNIKASI DARI JOKOWI
Paling sedikit ada tiga tipologi gaya komunikasi yang bisa digunakan untuk membedah gaya komunikasi sang gubernur ‘metal’ ini. Pertama, sang gubernur menggunakan gaya komunikasi konteks rendah – low context communication – komunikasi langsung ke sasaran, tanpa tedeng aling-aling (basa-basi). Komunikasi gaya ini biasanya dilakoni oleh orang Jerman, Perancis, Belanda dan beberapa negara di Eropa lainnya. Kalau di Indonesia, gaya ini banyak diterapkan di Sumatera, khususnya warga Tapanuli (Batak), Sulawesi dan Papua. Tidak banyak orang Jawa yang menggunakan gaya ini. Nah, Jokowi ini menjadi unik untuk dikaji karena ia orang Jawa yang notabene Solo pula yang menggunakan gaya komunikasi langsung tanpa diplomasi berlebihan sebagaimana orang Solo pada umumnya. Lihat saja bagaimana ia mengungkapkan pikirannya, baik yang ia setuju mau pun tidak. Tidak ada kalimat bersayap. Tidak ada penafsiran ganda terhadap kalimatnya. Semuanya bermakna tunggal dan tidak menimbulkan interpretasi subyektif pendengarnya. Semuanya jelas dan gamblang. Gaya ini mengingatkan kita pada style Bung Karno saat pidato. Beberapa jargon atau kalimat heroik sang proklamator yang menunjukkan hal ini adalah: Ganyang Malaysia. Kalimat itu sangat efektif. Tidak ada satu pun hasil karya, karsa dan cipta bangsa ini, termasuk pulaunya yang di-claim oleh negeri jiran tersebut. Indonesia sangat dihormati sebagai saudara tua. Beda benar dengan kondisi sekarang dimana hasil karya anak bangsa bahkan pulau telah di-claim menjadi milik orang lain. Kalimat heroik Bung Karno lainnya adalah: Amerika kita seterika, Inggris kita linggis. Dua kalimat ini menunjukkan betapa harkat dan martabat bangsa menjadi harga mati. Dan, Bung Karno menyampaikan hal itu langsung dengan pilihan kata yang jelas, terang dan langsung ke sasaran. Ini gaya komunikasi yang sekarang kelihatannya bertransformasi ke Jokowi.
Kedua, gaya komunikasi Jokowi berkaitan dengan tipologi fisik. Hal ini menurut penelitian Ernst Kretschmer, ahli penyakit jiwa berkebangsaan Jerman.Kretschmer menyatakan ada korelasi positif antara bentuk tubuh manusia dengan perilakunya.  Ia mengkategorikan tiga tipe fisik itu: piknis (gemuk), leptosom (kurus) dan atletis. Dari ketiga tipe itu Jokowi termasuk yang leptosom. Orang dengan fisik macam ini biasanya idealis, angkuh dan berani.
MOTIVASI DARI JOKOWI
Jokowi sendiri mempunyai kata – kata motivasi yang dapat membangkitkan semangat terutama para pemuda atau pejuang bangsa, seperti berikut:
1. Perjuangan masih panjang, jangan ada ucapan selamat malam, tapi mari kita kumandangkan "Semangat Pagi" untuk selalu berpacu dalam semangat yang selalu berkobar tanpa lelah demi Jakarta baru. Warga Jakarta akan mengukir sejarah baru, Indonesia Baru dengan suasana Ibukota Negara yang baru pula.

2. Pasti ada hikmah dibalik setiap musibah, yang terpenting adalah jangan sampai berhenti untuk melangkah. Kita jadikan musibah sebagai pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati dalam menata langkah.

3. Barengi aktifitas dengan selalu optimis dan melihat segala sesuatu dari sisi yang positif. Jangan takut untuk mendobrak kebiasaan lama dengan cara & pemikiran yang keluar dari pakem.

4. Jadilah pribadi yang berkarakter. Keberanian, ketegasan dan jiwa pantang menyerah harus selalu mengiringi langkah kita untuk terus maju.

5. Siapa yang mampu memajukan dirinya, maka dia akan mampu memajukan keluarga dan lingkungannya. Siapa yang mampu memajukan lingkungannya, maka dia akan mampu memajukan kotanya, dan siapa yang mampu memajukan kotanya, maka dia akan mampu memajukan propinsinya, negara dan dunia sekalipun.

6. Jadikanlah PERSAINGAN itu sebagai ajang untuk pembelajaran, bukan ajang untuk saling menjatuhkan. Karena ada banyak sekali nilai-nilai yang bisa kita ambil dalam menentukan langkah kedepan yang lebih baik.

7. Jangan pernah putus asa dan kobarkan terus semangatmu. Jangan pernah merasa lemah saat melihat kondisi bangsa yang kian dilanda krisis kepercayaan. karena kita-kitalah yang harus merubahnya, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita. menuju masa depan bangsa yang gemilang.

8. Jadilah pribadi yang tangguh dan berani melawan arus, jangan hanya OPO JARE,.. Suarakanlah kebenaran dengan tanpa rasa takut saat kamu melihat ketidak jujuran di sekelilingmu, karena perubahan tidak akan pernah ada tanpa kemauan dan keberanian, yang juga harus di iringi kebersamaan.

9. Kuncinya adalah : Tanggap, Cerdas dan cepat dalam setiap keputusan dan selalu disertai dengan komitmen yang kokoh dengan satu kepentingan, yakni kepentingan bersama. Siapapun pasti bisa, hanya niat dan kemauan yang jadi penentunya.

PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Manusia dalam suatu organisasi selalu menjadi elemen yang berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia itu sendiri yang menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Maju tidaknya suatu organisasi tergantung dari manusia-manusia yang mengelolanya, maka dari itu untuk mengelola organisasi yang baik diperlukan suatu pengelolaan sumber daya manusia yang baik agar mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi.
Untuk bisa melihat maju tidaknya suatu organisasi bisa dilihat dari kinerja pegawainya. Kinerja pegawai menentukan keberhasilan suatu instansi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Gibson, et al (1994:213) mengemukakan: “Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, jadi kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik”.
Sesuai dengan apa yang dikatakan Bambang Wahyudi (1991:100), mengungkapkan bahwa: “Kinerja atau performance adalah prestasi kerja yang dikehendaki dalam suatu jabatan tertentu dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dicapai oleh seorang tenaga kerja”. Kemudian A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) menyatakan bahwa: “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
PENGHARAPAN UNTUK MASA DEPAN
Dari suatu yang telah di cantumkan atau di tuliskan adalah sebuah gambaran dimana menjadi suatu pemimpin itu tidak lah mudah dan mempunyai tanggung jawab yang amat besar, dari gambaran di atas sudah di jelaskan bahwa seorang wali kota solo yang sekarang menjadi wali kota Jakarta dapat membenahi kota solo dan mendapat kemajuan yang spektakuler dari pimpinan sang walikota. Harapan yang diinginkan dari semua warga yang mendukung, mempunyai pemimpin yang dapat memimpin sebagai mana harus nya pemimpin itu berdiri. Pemimpin dapat merubah sesuatu yang seharusnya dirubah dan dijadikan lebih baik dari yang ada sebelumnya. Dan seorang harus mempunyai komunikasi yang baik dengan warganya sendiri agar dapat menjadi sesuatu yang kuat. Selain itu seorang pemimpin butuh memeberikan motivasi yang dapat mengangkat masyarakat menuju arah yang lebih positif. Selain itu pemimpin harus memeperhatikan pengembangan kinerja berkarir seseorang agar masyarakat tersebut mempunyai kualitas seperti Manusia dalam suatu organisasi selalu menjadi elemen yang berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia itu sendiri yang menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Maju tidaknya suatu organisasi tergantung dari manusia-manusia yang mengelolanya, maka dari itu untuk mengelola organisasi yang baik diperlukan suatu pengelolaan sumber daya manusia yang baik agar mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan organisasi


KESIMPULAN / SARAN
Kesimpulan dari tulisan yang telah dibuat ini adalah saat anda menjadi seorang pemimpin atau orang yang mempinyai jabatan yang tinggi yang bisa mengatur atau memanajemenkan sesuatu, orang tersebut harus sesuatu yang patut di contoh dan dapat menjadi perubahan yang positif.
Pentingnya penyeleksian pemimpin itu sangat berpengaruh terhadap jenjang karir yang diberikan kepada pemimpin. Prestasi yang dimiliki oleh pemimpin tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja. Namun, harus tetap sesuai dengan jenjang karir yang dimiliki oleh pemimpin tersebut dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas baik. Tanggung jawab yang dibebankan harus seimbang dengan apa yang diberikan. Kinerja setiap pemimpin pun nantinya akan berbeda pula sesuai dengan jabatan yang lama dengan jabatan baru yang diberikan dengan syarat adanya peningkatan kinerja yang baik, yang menguntungkan perusahaan serta kualitas yang tinggi dan nantinya akan memberi keuntungan juga bagi pemimpin dan bawahannya tersebut.


REFRENSI

Senin, 11 Maret 2013

IBD - Budaya Jawa Tengah

Jawa Tengah

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.
Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah memiliki hubungan kembar dengan provinsi Fujian di China.

Sejarah

Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang.
Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.

Pemerintahan

Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan.
Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 4 kota administratif, yaitu Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, dan Klaten. Namun sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten.
Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang ke Kota Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen).

Daftar gubernur

Gubernur Jawa Tengah saat ini adalah Bibit Waluyo. Struktur Pemerintahan Daerah Jawa Tengah terdiri atas Sekretariat Daerah (yang meliputi 3 asisten dan membawahi 9 biro), 19 dinas, 6 kantor, 15 badan, serta 7 badan rumah sakit daerah.
No
Foto
Nama
Mulai Jabatan
Akhir Jabatan
Keterangan
1.
1945

2.
1945
1949

3.
1954
periode pertama
4.
R. Boedijono
1958
periode kedua
5.
1960

6.


7.
1960
1966

8.
1974

9.
1982

10.
1993

11.
1998

12.
berhenti setelah diangkat menjadi Mendagri
13.
2008
Sebelumnya menjabat Wakil Gubernur
14.
2013

Perwakilan

Jawa Tengah mengirim 77 wakil dari sepuluh daerah pemilihan ke DPR RI dan empat wakil ke DPD.
DPRD Jawa Tengah hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:[5][6]
Partai
Kursi
 %
23
-
16
-
11
-
10
-
10
-
9
-
9
-
7
-
4
-
1
-
Total
100
100,0

Geografi

Relief

Menurut tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah, 38% lahan memiliki kemiringan 0-2%, 31% lahan memiliki kemiringan 2-15%, 19% lahan memiliki kemiringan 15-40%, dan sisanya 12% lahan memiliki kemiringan lebih dari 40%.
Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai, dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada akhir Zaman Es (sekitar 10.000 tahun SM) merupakan pulau terpisah dari Jawa, yang akhirnya menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Kota Demak semasa Kesultanan Demak (abad ke-16 Masehi) berada di tepi laut dan menjadi tempat berlabuhnya kapal. Proses sedimentasi ini sampai sekarang masih berlangsung di pantai Semarang.
Di selatan kawasan tersebut terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng, yakni pegunungan kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang hingga Lamongan (Jawa Timur).
Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu Utara dan Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km; di ujung baratnya terdapat Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-puncaknya Gunung Prahu dan Gunung Ungaran. Antara rangkaian Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan dipisahkan oleh Depresi Serayu yang membentang dari Majenang (Kabupaten Cilacap), Purwokerto, hingga Wonosobo. Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan Sumbing, dan sebelah timurnya lagi (kawasan Temanggung dan Magelang) merupakan lanjutan depresi yang membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pegunungan Serayu Selatan merupakan pengangkatan zone Depresi Bandung.
Kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga memiliki dataran rendah yang sempit, dengan lebar 10-25 km. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai, dari Yogyakarta hingga Cilacap. Sebelah timur Yogyakarta merupakan daerah pegunungan kapur yang membentang hingga pantai selatan Jawa Timur.

Hidrologi

Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa (572 km); memiliki mata air di Pegunungan Sewu (Kabupaten Wonogiri), sungai ini mengalir ke utara, melintasi Kota Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa Timur dan bermuara di daerah Gresik (dekat Surabaya). Sungai-sungai yang bermuara di Laut Jawa di antaranya adalah Kali Pemali, Kali Comal, dan Kali Bodri. Sedang sungai-sungai yang bermuara di Samudra Hindia di antaranya adalah Serayu dan Kali Progo. Di antara waduk-waduk yang utama di Jawa Tengah adalah Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri), Waduk Kedungombo (Kabupaten Boyolali dan Sragen), Rawa Pening (Kabupaten Semarang), Waduk Cacaban (Kabupaten Tegal), Waduk Malahayu (Kabupaten Brebes), Waduk Wadaslintang (perbatasan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo), dan Waduk Sempor (Kabupaten Kebumen).

Gunung berapi

Terdapat 5 gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah, yaitu: Gunung Merapi (di Boyolali), Gunung Slamet (di Pemalang), Gunung Sindoro (di Temanggung - Wonosobo), Gunung Sumbing ( di Temanggung - Wonosobo), dan Gunung Dieng (di Banjarnegara).

Keadaan tanah

Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan grumusol; sehingga hamparan tanah di provinsi ini termasuk tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif subur.

Iklim

Jawa Tengah memiliki iklim tropis, dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.000 meter, dan suhu rata-rata 21-32oC. Daerah dengan curah hujan tinggi terutama terdapat di Nusakambangan bagian barat, dan sepanjang Pegunungan Serayu Utara. Daerah dengan curah hujan rendah dan sering terjadi kekeringan di musim kemarau berada di daerah Blora dan sekitarnya serta di bagian selatan Kabupaten Wonogiri.

Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah adalah 32.380.687 jiwa terdiri atas 16.081.140 laki-laki dan 16.299.547 perempuan. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (1,732 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (1,644 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,553 juta jiwa).
Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi.
Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun).
Dari jumlah penduduk ini, 47% di antaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan (20,91%), industri (15,71%), dan jasa (10,98%).

Suku

Komposisi etnis Jawa Tengah pada tahun 2000
Etnis
Jumlah (%)
97,96
1,05
0,54
0,05
0,05
0,03
0,02
0,02
0,02
0,01
0,01
Lain-lain
0,24
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000[7]
Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini.
Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya.
Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa.
Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang Kanekes di Banten.

Bahasa

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar.
Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Solo, Dialek Semarang. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.
Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.
Berbagai macam dialek yang terdapat di Jawa Tengah :
  1. dialek Pekalongan
  2. dialek Kedu
  3. dialek Bagelen
  4. dialek Semarangan (Kota Semarang)
  5. dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)
  6. dialek Blora
  7. dialek Surakarta
  8. dialek Yogyakarta
  9. dialek Madiun
  10. dialek Banyumasan (Ngapak)
  11. dialek Tegal-Brebes

Agama

  
88%
  
7%
Kristen
  
2%
  
1%
  
0.5%
Lainnya
  
0.6%
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan.
Agama lain yang dianut adalah Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan populasi umat Kristen dan Katolik terbesar di Indonesia. Sebagai contoh di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang banyak dijumpai penganut agama Katolik, dan dulunya daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan agama Katolik di Jawa. Di lain daerah, suatu desa di kecamatan Sumpiuh, Banyumas, 100% penduduknya beragama Islam.
Terdapat pula orang-orang keturunan Yahudi dan menganut agama Yahudi di Jawa Tengah yang jumlahnya sangat sedikit sekali. Mereka ada di wilayah Semarang, Cilacap, Solo, dan Brebes. Mereka umumnya adalah Yahudi keturunan Belanda pada zaman kolonial.

Perekonomian

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, dimana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap.
Kawasan hutan meliputi 20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan selatan. Daerah Blora-Grobogan merupakan penghasil kayu jati. Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Daerah Semarang-Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa Tengah. Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Cilacap terdapat industri semen.
Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.

Komunikasi dan Media Massa

Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Tegal merupakan kota-kota yang memiliki stasiun relay televisi swasta nasional. Beberapa stasiun televisi lokal di Jawa Tengah adalah TV Borobudur, Pro-TV, Cakra Semarang TV dan TVKU (di Semarang); Simpang 5 TV (di Pati); TATV (di Surakarta); TegalTV (di Tegal); Ratih TV (di Kebumen); Batik TV (di Pekalongan); dan Banyumas TV (di Banyumas).
Suara Merdeka, harian yang terbit dari Semarang, adalah surat kabar dengan sirkulasi tertinggi di Jawa Tengah[rujukan?]; harian ini juga memiliki edisi lokal Suara Pantura dan Suara Solo. Di samping itu terdapat koran jaringan Jawa Pos Group, baik yang terbit bersama induknya Jawa Pos (Radar Solo, Radar Jogja, Radar Semarang, dan Radar Kudus) maupun yang terbit sendiri (Meteor, Solo Pos, Radar Tegal, Radar Banyumas, Joglosemar).

Pendidikan Tinggi

Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka, terutama di kota Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)Walisongo di Semarang; Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Agama Islam Negeri, dan Institut Seni Indonesia di Surakarta, serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto
Sedangkan universitas swasta di Jawa Tengah antara lain Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Universitas Semarang (USM), Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) dan Unika Soegijapranata di Semarang, STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Semarang ( UNIMUS ), Universitas Pekalongan UNIKAL serta Universitas Panca Sakti di Tegal.
Selain itu juga terdapat Akademi Angkatan Darat (AAD) dan SMA Taruna Nusantara di Magelang serta Akademi Kepolisian di Semarang. LPLP Tutuko adalah lembaga pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik) di Surakarta (Jl. Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jl. Sorosutan, Yogyakarta).

Pariwisata

Jawa Tengah banyak terdapat obyek wisata yang sangat menarik. Kota Semarang memiliki sejumlah bangunan kuno. Obyek wisata lain di kota ini termasuk Puri Maerokoco (Taman Mini Jawa Tengah)[8] , Museum Jawa Tengah Ranggawarsita[9] dan Museum Rekor Indonesia (MURI).[10] Kota Jepara terdapat sejumlah bangunan kuno yaitu: Candi Angin, Masjid Mantingan, Kelenteng Hian Thian Siang Tee, Benteng Portugis Banyumanis, Benteng VOC, Museum R.A Kartini.[11]
Salah satu kebanggaan provinsi ini adalah Candi Borobudur, yakni monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9, terdapat di Kabupaten Magelang.[12] Candi Mendut dan Candi Pawon juga terletak dalam satu kawasan dengan Borobudur.[13]
Candi Prambanan di Klaten merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.[14] Di kawasan Dieng terdapat kelompok candi-candi Hindu, yang diduga dibangun sebelum era Mataram Kuno.[15] Kompleks candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.[16] Di kawasan kecamatan Keling tepatnya di desa Tempur terdapat Candi Angin.[17]
Surakarta dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, dimana di kota ini terdapat Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Obyek wisata menarik di luar kota ini adalah Air Terjun Grojogan Sewu dan candi-candi peninggalan Majapahit di Kabupaten Karanganyar; serta Museum Fosil Sangiran yang terletak di jalur Solo-Purwodadi.
Bagian selatan Jawa Tengah juga menyimpan sejumlah obyek wisata alam menarik, di antaranya Goa Jatijajar dan Pantai Karangbolong di Kabupaten Kebumen, serta Baturraden di Kabupaten Banyumas. Di bagian utara terdapat Obyek Wisata Guci di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal; serta Kota Pekalongan yang dikenal dengan julukan 'kota batik'.
Kawasan pantura barat banyak menyimpan wisata religius. Masjid Agung Demak yang didirikan pada abad ke-16 merupakan bangunan artistik dengan paduan arsitektur Islam dan Hindu. Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kawasan pantura barat terdapat 3 makam wali sanga, yakni Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Kudus di kota Kudus, dan Sunan Muria di Kabupaten Kudus. Kudus juga dikenal sebagai 'kota kretek', dan kota ini juga terdapat museum kretek.

Transportasi

Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang meliputi jalur pantura (menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi), jalur Tegal-Purwokerto, jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung-Yogyakarta-Surakarta-Madiun-Surabaya), serta jalur Semarang-Solo. Losari, pintu gerbang Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,5 - 4 jam perjalanan dari Jakarta. Saat ini sedang dibangun ruas Jalan Tol Semarang-Solo yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo, melalui Ungaran, Salatiga, Boyolali hingga Solo, sehingga mempersingkat waktu tempuh dan memperlancar kegiatan perekonomian.[18]
Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur kereta api, yakni pada tahun 1867 di Semarang dengan rute Samarang-Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.[19] Saat ini jalur kereta api yang melintasi Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta-Semarang-Surabaya), lintas selatan (Bandung-Yogyakarta-Surabaya), jalur Kroya-Cirebon, dan jalur Solo-Gundih-Semarang. Jalur kereta Solo-Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun 2005.
Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Sumarmo di Surakarta merupakan bandara komersial yang paling penting di Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat Bandara Dewandaru di Jepara (Kec. Karimunjawa), Bandara Tunggulwulung di Cilacap dan Bandara Wirasaba di Purbalingga. Penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surakarta dapat ditempuh dalam waktu 45-50 menit.


Sumber  : http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah